Setiap orang punya kehidupannya masing-masing. Punya impian masing-masing. Punya tujuannya masing-masing. Meski terkadang mereka kehilangan dan kebingungan harus ke arah mana mereka harus terus melangkah untuk mencapai semua tujuan itu. Kadang mereka juga seakan kehilangan banyak cara dan upaya untuk melanjutkan perjalanannya. Atau juga mereka mempunyai berjuta-juta cara dan arah, sehingga mereka merasa kebingungan harus kearah mana mereka melangkah dan harus dengan cara apa mereka bisa terus berjalan. Satu tujuan, berbagai rintangan. Satu keistimewaan yang Tuhan berikan pada kita. Disaat posisi yang tidak menentu itu, saat semua hal menjerumuskan, menghampiri, saat berjuta pilihan menyertai kita, saat berada dalam ketidakpastian, Tuhan berikan kita suara hati. Saat semuanya terasa tak jelas, suara hati kitalah yang akan menunjukkan kita pada semuanya yang pasti itu, pada semua yang kita pandang tidak pasti, namun suara hati kita menuntun pada semua kepastian itu. Ikuti suara hatimu, meski terkadang bertolak belakang dengan keinginan atau pikiranmu, tapi suara hatilah yang memang paling benar adanya. Begitupun cintamu. Tanya hatimu, siapa cinta mu? Cinta yang membuatmu bahagia, cinta yang menemanimu setiap saat, cinta yang tak beralasan, cinta yang apa adanya, cinta sejati yang sampai mati .. . .
âkriiiiiiiing . . . . . . â
Dering hape shasi berbunyi. Tepat pukul 08.15 pagi itu. Tertera dilayar telefonnya nama Debora memanggil .
âhoooooaaaammm, hallo? Ini siapa?â
âyaampun shasi. Kebangetan bgt ya. kamu dimana? Jadi ikut gak sih?â
Ucap debora pagi itu pada shasi dengan sedikit membentak.
âha? Astaga iya aku lupa kak. Hari ini anak pecinta alam ada acara baksos kan ya?? Adudududuuuh udah dulu yaa kak, aku mau mandi mau siap2. Nanti aku hubungin lagi. Byeeee sayang muaahâ
âee eeehhh tunggu, shi? Shasii???. Dih ngeselin nih anak!â
Tanpa basa-basi lagi shasi menutup telponnya, tersadar karena dya telat untuk acara baksos bersama anak-anak pecinta alam siang ini .
***
Pagi ini sinar matahari tidak terlalu memancarkan terangnya. Anginpun kerap kali menyapa mengikuti. Shasi yang sudah siap dengan sepatu cats, jeans kesayangannya yg entah sudah berapa lama tidak ia cuci. (Hem terlalu sering dipakai jadi mungkin lupa untuk dicuci. Ckckck.) Dan dengan kaos merahnya bergambar spiderman. Mungkin kelihatannya biasa, tapi dengan rambut panjangnya yang ia biarkan terurai panjang, ia kelihatan lebih manis. Yaa itulah dya. Shahi Danasha. Anak keempat dari enam bersaudara keturunan keluarga cina bermarga Danasa.
**disekolah**
âhey kak deboo . . . .â
Teriak shasi dari kejauhan saat melihat Debora yang sudah melihat dya juga saat di depan gerbang sekolah.
ânih dya ni anak. Yaampun kamu telat setengah jam. Anak kelas satu udah pada ngumpul semua tuh. Nah kamu kakak kelas malah telat. Gimana sih -_-â
âhehehe iyaiyaa maap. Udah dong jgn nyalahin aku terus kak. Semalem gara2 nonton dvd yg kakak kasih ke aku  tuh, ampe larut malem nontonnya. Jadi telat bangun gini deh. Sorry yaakkk hehehe. Oyaa anak2 udah pada ngumpul dimana?â
âalesan mulu kamu mah dek. Yaudah yukk gabung sama yang lain deh tuh udah pada ngumpul di ruang 7.â
Merekapun bergegas menuju ruang tujuh tempat berkumpul anak-anak pecinta alam.
âoke semuanya udah siap untuk acara baksos kita siang ini. Yaa walaupun kita hanya beberapa org, tapi tetap semangat yaa untuk pencarian dana social. Kali ini kita akan menuju ke senayan. Menurut info, kita akan bisa mendapatkan dana yang lebih dari cukup lah. Yaa semoga sajaâ
Kak nita sebagai ketua pencinta alam, membuka rapatnya dan menjelaskan bagaimana mereka akan bakti social.
Mereka semuapun berangkat menuju tempat yang sudah mereka rencanakan pagi itu.
Meski pagi tadi terlihat cerah dengan kicauan suara burung-burung beterbangan, angin menyapu setiap daun-daun yang berguguran. Siangpun tak berteman, sangat berbeda dengan pagi itu yang kelihatan mendung. Namun siang ini sang Raja Langit terlihat sangat terang benderang. Panasnya begitu mencolok merasuki kulit.
Karena kendaraan khusus tidak disediakan dari pihak sekolah, mereka pun memutuskan untuk berangkat menggunakan bus trans Jakarta.
âdih rame banget. Desek-desekkan nih pasti naiknya. Mana perut laper lagi nih. Haduuuuhh Lâ
Shasi yang memang tidak pernah bisa untuk diam sebentar saja, kerap kali ngedumel melihat antrian bus yang penuh.
âyailaah kak namanya juga Jakarta. Bukan Jakarta namanya kalo gak rame. Nih minum kak Jâ
Rivan anak kelas satu yang baru bergabung di kelompok pecinta alam itu pun membalas ocehan shasi, dan hendak menawarkan sebotol air segar saat melihat shasi yang kelihatan sedikit dehidrasi.
âhem iya sih dek. Emm makasih yaa buat minumannya. Segeeeeerrr :)â
âiyaa kakaknyaa. Sama sama :)â
Merekapun saling tersenyum dan memandang satu sama lain. Pandangan pertama, dengan tatapan mata yang berbeda, mungkin ada sedikit perasaan yang terlintas.
âheh lo berdua. Ayuuuk naik. Yeee malah bengong berduaan. Jangan2 jangan2 nih. Wahwahahhhâ
Ledek kak nita yang melihat mereka berdekatan mengobrol sejak tadi tanpa menyadari bahwa bus telah datang.
âehh hemm iya2. Apaan sih kak nitaa. Bisa aja nih ngeledeknya. Woooâ
Balas shasi membantah ledekan kak nita saat itu.
âhahaha tau nih kak nita. Jangan2 apa hayooo? Org gaada apa2 sih weee :Pâ
Rivan pun ikut berbicara, membela diri.
âahh sepikk, kalian saling suka yaa? Hahahahaâ
âeh eh ada apaan nih? Ayoo bukannya pada naik ke busâ
Kak Debora yang saat itu sedang mendata siapa yg belum menaiki bus, ikut berbicara menghampiri shasi, rivan dan kak yunita.
âini nih deb. Ada yang cinlok. Ejiiiieeeâ
âwoooo manee look??? Ada2 ajanih gosip2. :pâ
âyee ngelaak aje lo van. Suka bilang aja kaliâ
âohh jadi shasi sama rivan jadian yaa. Ejiiaaaaaa PJnya mana nih?â
Kak Debora ikut-ikutan angkat bicara.
âih manee ran. Siapa juga yg pacaran yeee.â
âih tau nih makin ngaco dah. Kita kan gk pacaran ya van :)â
âpacaran juga gpp kali dek :pâ
âdihdiiihhh nih lagi kak Debora ikut-ikutan -_-. Udah ah ayukkk naik ke bussâ
Setelah sempat beberapa kali meledeki shasi dan rivan, merekapun menaiki bus.
Siang itu, langit seakan berbicara melalui pancaran sinar matahari yang mengengat. Tetapi tidak mematahkan sedikitpun semangat anak2 pecinta alam untuk bakti social.
Akhirnya merekapun sampai ke tempat tujuan mereka. Yang mereka harapkan, mereka bisa mendapatkan dana yang cukup untuk baksi social kali ini. Tapi semuanya ternyata tidak berjalan lancar begitu saja. Sudah kira-kira dua jam, semua yang mereka lakukan pun tak kunjung membuahkan hasil. Kardus yang mereka bawa untuk menyimpan uang baksos pun masih kosong tak terisi, padahal hari sudah menjelang sore.
âyaaaahh gimana dong nih. Kita belum dapet dana juga sepeserpunâ
Kak nita akhirnya berbicara memecah keheningan yang menyelimuti anak2 pecinta alam karena merekapun kelelahan setelah berjemur dibawah sinar tanpa menghasilkan apapun.
âaduuuhh kak aku udah capek banget nih. Gimana kita lanjutin minggu depan aja pencarian dananya?â
Naomi anak kelas satu mengeluh memberi usul untuk menyudahi saja pencarian dana hari ini.
âyaudah kita jalan aja dulu yuukk sampe keujung. Kalo ga dapet dana juga, kita pulang ajaâ
Kak Debora yang juga sudah kelihatan lemah, tetapi berusaha untuk membangkitkan kembali semangat teman2nya yang lain.
Merekapun berjalan dan terus berjalan menelusuri setiap jalanan yang terbentang lurus di hadapan mereka. Berjalan dengan langkah kaki yang kelelahan. Keringat mengucur hingga membasahi tubuh masing-masing.
âoo oohhh I will fly into your arms. and be with you, till the end of time. Why are you so far away. To get it`s very hard for me. To get my self close to you uuu âŚâ
Terdengar alunan lagu dari mulut shasi. Yaaa, itulah shasi, hobby nyanyi sendiri untuk menghilangkan jenuh yang ia rasakan, meski sudah kelihatan sangat lelah, tetapi music bisa membangkitkan semangatnya.
âyou know all the things Iâve said, u know ll the things that we have done,  â
Rivan menghampiri shasi yang sedang berjalan di depannya dan ikut menyanyikan lagu ciptaan ten2 five yang berjudul I will fly itu bersama shasi. Dengan tersenyum menatap shasi dari samping. Shasi pun membalas senyuman itu dengan manis.
âI wanna get I wanna get, I wanna get my self close to youâŚâ
Kak nita yang mendengarnya dari depan, juga ikut menyanyikan lirik lagu itu hingga akhir.
âciiyeeee. Nah gini dong semangat lagi. Anak pecinta alam gaboleh lemes. Liat dong tuh rivan sama shasi saking semangatnya sampe nyanyi-nyanyi berdua. Padahal lagi panas2 gini. Tapi tetep semangatâ
Kak Debora datang merangkul nita dan shasi, mengucapkan kata2 untuk membangkitkan semangat semuanya. Meskipun ada juga sedikit diantara mereka yang sudah kelihatan sangat lelah.
Tetapi lama kelamaan, canda pun menghiasi perjalanan mereka yang sangat melelahkan saat itu. Mulai dari setiap lantunan lagu yang mereka nyanyikan bersama-sama, sampai candaan yang kerap kali di cetuskan rivan yang membuat shasi dan yang lainnya tersenyum riang.
Meskipun baksos kali ini tak membuahkan hasil yang memuaskan, tapi mereka semuapun merasakan gembira. Karena kebersamaan mereka, lelah pun tak terasakan lagi.
Rasa senang pun juga tampak terlihat jelas dalam diri shasi. Merasa menemukan sesuatu yang bebeda pada acara hari ini. Meskipun awal berangkat dya telat, sampai bertemu rivan yang sempat menatap dya dengan pandangan yang berbeda dan celotehan candaannya yang selalu membuat shasi tersenyum.
**malamnya dikamar shasi**
Malampun kembali tiba dengan langitnya yang tampak cerah. Bintang-bintang di awan tak luput untuk menyinari. Memberi hiasan dari setiap titik terangnya. Angin malam yang bertiup merdu kala itu. Membuat shasi yang sedang melamun dikamarnya merasakan ketenangan.
Seperti biasa, untuk mengisi waktu luangnya, shasi biasa bermain di dunia maya twitter dan fb. Chatting dengan teman2nya.
âhem cari fbnya rivan ah. Dya anaknya asiik juga buat diajak bertemen. Lucu, baik, perhatian sm cewek J. Eh eh ehh walaaaahh. Kok gue jadi mikirin dya gini yaaa?? Masa sih gue suka sama rivan? Ah ngga ngga ngga mungkin. Hellloo shasiii. Dya tuh masih kelas satu. Masa suka sama brondong sih??? Hemm tapi dya lucu anaknya, apalagi kalo lagi ketawa. Matanya merem gitu, terlalu sipit tuh mata. Makanya kalo ketawa merem. Ahahahahaâ
Ucap shasi dalam hatinya pada dirinya sendiri saat mengingat tentang rivan. Adik kelas yang baru dikenalnya saat itu. Sambil sibuk mencari laptop putih bermotif mickey mouse kesayangannya.
Email : harpot_uekigirl@yahoo.com
Password : ***************
Log In . Ă kliik.
âwiih kak Debora lagi on nih. Chat ga yaa? Ah ntar dulu deh mau search fbnya rivan ah :)â
Rivan hendra –> Search –> kliiik.
ânah nih dya anaknya. Yes ketemu. Add Ass Friend :)â
Shasi membuka laptopnya dan langsung browsing. Bermain di dunia maya, tak lupa juga niatnya mencari fb rivan. Rasa senang terlihat menghiasi wajahnya. Kemerah-merahan pipinya saat melihat akun fb rivan. Hatinya terasa berbunga-bunga. Seperti orang yang sedang jatuh cinta. Apalagi setelah beberapa menit rivan menerima permintaan pertemanan di fbnya. Rivan mengirim pesan di dinding shasi. Beberapa kali mereka saling bersapa melalui pesan dinding. Dan tak disangka, ternyata rivan mengirim message pada shasi.
âhey kak shasi. Minta nomor hapenya dong? Boleh gak? :)â
â heh buat apa? Hayoooo mau ngerjain aku yaa?â
âhihihihi ngga koq. Buat smsan aja heheâ
âohehehe yaudah nih 083871191***â
âmakasih kakak. Nanti aku sms yaa đ byeeâ
âYeeeeaaaaahh. Rivan minta nomor hape gue?? Yesyesyess berarti dya ada respon sama gua juga. Yesyesyesyes J hihihihi â. Desahnya dalam hati.
Hari itu terasa sempurna bagi shasi, terlebih mengingat apa yang sudah terjadi antara dya dengan rivan siang itu. Shasi merasa tidak menyesal ikut kelompok pecinta alam, karena berawal dari situ semuanya terjalin.
Makin lama, shasi semakin dekat dengan rivan. Smsan, tlponan. Mungkin ada perasaan di antara mereka satu sama lain .
**di sekolah**
Aktivitas seperti biasa dilakukan shasi. Bangun pagi, bersiap untuk berangkat ke sekolah. Berjalan kaki hingga ujung jalan rumahnya, menunggu bus yang mengantarnya ke sekolah. Sambil mendengarkan music dari ipod kesayangannya.
âyou`re perfect. I know it. You`re perfect girl. I will do anything to be with you, thereâs a nothing in the world to make me give up girlâ
Dinyanyikannya lirik lagu cody simpson-perfect yang sedang di putarnya saat di perjalanan menuju sekolah. Lagu yang seakan melukiskan hatinya yang sedang berbunga-bunga. Perasaan aneh yang dirasakannya tiap kali mengingat rivan. Tiiiuuut tiiiuuuutt. Tiba-tiba dering hape shasi berbunyi, bertanda ada pesan masuk.
âmorniiing shasi. Nanti pulang sekolah bareng yaa. Aku tunggu didepan gerbang pas bel pulang.
See you :)” RIVAN.
Aw aw , sedikit tak terduga. Ternyata rivan yang mengirim pesan padanya. Mengajaknya untuk pulang bareng setelah bel pulang sekolah nanti.
âmorning too rivan. Okee. Nanti di depan gerbang yaa. See you :)â
Shasi pun membalas message itu. Dengan rasa gembira yang menyelimuti, menambahkan keceriaan dalam hatinya yang sedang di landa asmara itu.
Shasi pun sampai di sekolah. Mengikuti pelajaran seperti biasanya.
Jam pelajaran 1-4 pagi itu sangat membuat shasi bosan. Karena bertemu guru produktif yang tidak ia sukai. Ia pun berharap bell pulang cepat berbunyi, agar dya bisa secepatnya bertemu rivan. Ckckck itulah cirri orang yang sedang jatuh cinta . View full article »